Blogger Backgrounds

Kamis, 31 Mei 2012

RADIASI HANDPHONE

Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. 
KOMPAS.com - Dilaporkan sebelumnya, panel yang terdiri atas pakar internasional yang dikumpulkan oleh World Health Organization menyebutkan, ponsel mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Hal tersebut terungkap setelah mereka memeriksa lusinan hasil studi mengenai ponsel yang sudah pernah dipublikasikan.

"Sudah waktunya kita mulai menanggapi radiasi ponsel lebih serius," papar Ann Louise Gittleman, PhD, penulis buku bestseller versi harian New York Times, Zapped. "Tentu saja, teknologi tak perlu menghilang, kita hanya perlu mengedukasi dan mengembangkan strategi untuk mengurangi paparan radiasi buatan yang terbukti memiliki pengaruh biologis." 

Untuk itu, Gittleman memberikan tips untuk membatasi paparan radiasi ponsel yang berbahaya:

1. Aktifkan speaker. Menggunakan speaker saat berbicara akan mengurangi energi atau tingkat kekuatan radiasi ponsel. Semakin jauh Anda dari antena ponsel, semakin rendah sinyalnya. Kabel headset pada banyak ponsel juga bisa bertindak sebagai antena, sehingga dapat mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke kepala Anda.

2. SMS-an saja. Bila hobi Anda SMS-an, ini saatnya Anda memaksimalkan hobi Anda. Mengirim teks membatasi durasi paparan radiasi, dan menjaga jarak ponsel dari kepala dan tubuh kita. Namun perhatikan juga, pria sebaiknya tidak SMS-an sambil memangku ponsel. Jumlah studi yang menemukan kerusakan vitalitas dan motilitas (sperma yang dapat bergerak sendiri secara spontan) sperma dilaporkan meningkat. Bisa jadi, hal ini pun tak akan baik pengaruhnya pada rahim.

3. Pilih offline mode. Saat ponsel tidak digunakan, biasakan untuk mematikannya. Atau, atur menjadi offline, standalone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya namun masih memungkinkan Anda untuk menggunakan ponsel untuk main game atau mendengarkan musik. Pokoknya, membuka aplikasi lain kecuali menelepon dan browsing internet.

4. Dari kuping kiri ke kuping kanan
. Bila ada kondisi yang mengharuskan Anda menelepon, cobalah memindahkan ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan berulang kali. Hal ini bisa membatasi paparan pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.
5. Hindari ruang sempit. Saat berada di lift, kereta, atau mobil, sebaiknya tak usah sering-sering menelepon. Lagipula, menggunakan ponsel saat mengemudi juga akan membahayakan keselamatan Anda maupun pengguna jalan raya lainnya, kan?

6. Perhatikan sinyalnya. Jangan menggunakan ponsel ketika sinyalnya lemah, atau ketika Anda sedang berkendara di dalam mobil yang melaju sangat cepat (kereta api juga termasuk). Hal ini secara otomatis akan memicu kekuatan sinyal hingga maksimum, karena ponsel berusaha terhubung ke antena relay yang baru.
7. Jangan lama-lama. Menelepon sebaiknya tidak usah terlalu lama. Cukup untuk membuat janji dengan klien, atau mengingatkan anak untuk makan, misalnya. Jika Anda ingin ngobrol dengan teman SD yang baru ketemu di Facebook, sebaiknya gunakan telepon rumah. Atau, ketemuan saja di rumah atau di tempat ngopi. Lebih puas, kan? Jangan lupa, risiko tumor otak dimulai pada tingkat paparan kumulatif yang relatif rendah.
8. Kurangi bermain-main dengan smartphone. Perangkat seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi daripada ponsel, karena mereka bergantung pada energi dari baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan men-display warna.

9. Jauhkan ponsel ketika belum tersambung. Setelah menekan tombol nomor ponsel teman Anda, jangan langsung mendekatkan ponsel ke telinga. Saat itu, ponsel itu sedang berusaha terkoneksi, dan sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat.

10. Jangan mengantungi ponsel.
Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa pria yang membawa ponselnya di dalam saku celana cenderung memiliki jumlah sperma yang 25 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku celana. Bagian lain dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berbeda, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang.

11. Jangan meletakkan ponsel di tempat tidur. Anda memang membutuhkan alarm pada ponsel untuk membantu Anda bangun pagi. Tetapi, jangan meletakkan ponsel di dekat posisi kepala Anda. Medan elektromagnetik bisa mengurangi produksi melatonin pada tubuh, dan penyapu radikal bebas yang dapat melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan DNA. Seperti Anda tahu, kerusakan DNA dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lain.

Comment :  
Mobile is a valuable communication tool and has a value that is high enough, it can make communication with the people we want. But from the sophistication that is given to the consumer's mobile also provides loss against the wearer, then expected to consumers or users of the phone have to wish and meticulously against discharging the goods which is now the staples.

Sumber :
http://id .wikipedia.org/wiki/Radiasi 
http://female.kompas.com/read/2011/06/07/14281315 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar