Pencapaian keberhasilan sempurna perekonomian pasar adaah sukar. Untuk ini banyak calon ekonom bahkan tidak sedikit ekonom yang terjebak memandang perekonomian pasar hanya menciptakan kesimpangsiuran. Pandangan tersebut, dipahami beralasan dari karena tidak adanya seorang atau satu organisasi pun dalam perekonomian pasar yang mampu menjawab masalah ekonomi dasar atau dengan kata lain hanya mengharapkan keajaiban datang. Iya demikian, tetapi karena yang mampu menjawab tidak lain jutaan produsen dan konsumen terkoordinir mekanisme pasar. Koordinasi tersebut, berlangsung otomatis dari tarik ulurnya demand dengan supply. Demand lebih banyak dari supply mendorong adaftasi harga, juga adaftasi harga terjadi manakala sebaliknya yang menyiratkan kondisi equilibrium.
Satu hal krusial yang diakui juga dulu oleh ekonom legenda Adam Smith, bahwa berhasilnya mekanisme pasar benar-benar terwujud hanya bila perfect competition. Ini berarti, terwujud dalam kondisi tidak ada satu produsen atau konsumen pun yang mendikte harga. Dalam kondisi tersebut, pasar mampu menciptakan alokasi sumber daya efisien sehingga perekonomian berada pada titik maksimal production possibility frontier. Namun kenyataannya, pasar banyak tersentuh polusi dan monopoli serta ternyata kesempurnaaan perekonomian pasar disertai juga dampak negative. Dampak tersebut, ialah pasar tidak pernah mempersoalkan distribusi yang dihasilkannya bersifat social atau tidak, juga terjadi ketimpangan pendapatan dan konsumsi. Dengan demikian, dalam pencapaian kesempurnaan perekonomian pasar tanpa menimbulkan kecemasan sosial maka pemerintah menyingsingkan lengannya agar terlihat jelas. Jelas … jelas fokusnya kesempurnaan perekonomian pasar yang tidak menimbulkan dampak negative. Dengan demikian pegangan perekonomian Negara kita sudah ideal, akan tetapi .KENAPA ? iya, setuju kita tumbuhkan perekonomian Indonesia secara bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar